Selasa, 30 Oktober 2012

Analisis Jurnal ll


Tema               : Kepuasan pelanggan
Pengarang       : DWITA PRATIWI OTTOLOEWA
Tahun              :2008
Judul               : ANALISIS PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN        KONSUMEN BURGER BLENGER JAKARTA SELATAN


Latar Belakang

Jakarta adalah ibukota negara dan pusat pemerintahan Indonesia dengan penduduk lebih dari 9 juta jiwa. Jakarta biasa disebut kota metropolitan dan sekaligus kota tujuan wisata yang penuh pesona. Sebagai kota metropolitan, Jakarta memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dari yang sederhana hingga modern. Losmen-losmen murah sampai hotel berbintang yang mewah. Pusat-pusat perbelanjaan tradisional hingga plaza megah dan nyaman. Sebagai daerah tujuan wisata, Jakarta banyak menyajikan atraksi dan obyek wisata menarik serta beraneka ragam mulai dari museum yang menampilkan koleksi peninggalan masa lalu, pergelaran kesenian daerah maupun kesenian mancanegara hingga taman rekreasi yang serba lengkap dan modern. Selain itu, komposisi penduduk yang datang dari berbagai daerah di Indonesia dengan segala etnis dan budaya yang dibawanya membuat Jakarta menjadi Jendela Budaya bangsa Indonesia.
Beraneka ragam tempat hiburan seperti diskotek, klab malam, bar, restoran internasional sampai warung tenda merupakan daya tarik tersendiri dari Jakarta. Makanan yang ditawarkan pun beragam, mulai dari masakan nasional hingga masakan internasional. Tempatnya pun beragam mulai dari dekorasinya yang bernuansa tradisional hingga mewah layaknya dekorasi di luar negeri.
Perubahan gaya hidup serta adanya pengaruh budaya Barat membuat pola konsumsi makanan di Jakarta cenderung hedonik. Hedonik yaitu pola konsumsi individu dimana ketika seseorang mengkonsumsi suatu produk tidak lagi menjadikan manfaat yang bisa didapat sebagai hal yang utama tetapi kebanggaan tersendiri yang didapat dari mengkonsumsi suatu produklah yang dicari (lebih mementingkan unsur prestise).

Masalah
Dari waktu ke waktu pola konsumsi masyarakat ibukota Jakarta terpengaruh oleh kebudayaan Barat. Selain itu penduduk yang tinggal di Jakarta terdiri dariberbagai macam suku bangsa, dari timur hingga barat Indonesia maupun WNA (Warga Negara Asing) yang menetap di Jakarta entah untuk alasan pekerjaan maupun keluarga. Tidak mengherankan makanan-makanan yang dijual/dijajakan di berbagai macam tempat makan tidak lepas dari beragam kebudayaan, mulai dari makanan khas Indonesia, makanan dari wilayah Asia lainnya (seperti: Jepang, Cina, Korea, Thailand, India dan negara lainnya), Eropa serta Amerika sangat mudah ditemui di Jakarta.
Pola konsumsi masyarakat yang cenderung hedonik membuat makanan dari luar negara Indonesia diminati banyak orang. Saat ini orang kian menuntut kepraktisan dalam mengkonsumsi makanan. Salah satu makanan yang digemari masyarakat Jakarta ialah burger. Burger disukai bukan hanya oleh remaja tapi juga orang tua serta anak-anak. Sepanjang jalan akan mudah terlihat pedagang-pedagang burger, dari yang hanya menggunakan gerobak tradisional seperti dorongan biasa sampai membuat gerobak istimewa berhiaskan gambar dan merek burger yang menarik. Selain itu banyak juga resto dan kafe yang khusus menjual burger, dari merek lokal bersuara asing (made in local) sampai franchise resmi dari negara seberang (branded import). Hal ini membuat persaingan dalam menjual burger yang sesuai dengan lidah orang Indonesia pun semakin ketat. Burger yang sesuai dengan citarasa lidah orang Indonesia bisa disebut sebagai burger lokal.
Salah satu burger lokal lain yang ada di Jakarta yaitu Burger Blenger. Berdasarkan wawancara dengan beberapa orang konsumen pada tahun-tahun awal dibukanya (sekitar pertengahan 2004) gerai di daerah Kebayoran Baru banyak orang rela antri berjam-jam untuk bisa mencicipi burger yang ditawarkan. Antrian yang
panjang ini hanya terlihat diawal berdirinya outlet Blenger di Kebayoran Baru. Hal ini bisa dikatakan wajar mengingat suatu usaha makanan yang baru dibuka akan menarik minat masyarakat untuk mencoba, apalagi makanan yang ditawarkan cukup digemari. Promosi yang dilakukan pihak Blenger pada awal dibukanya gerai juga menarik konsumen untuk membeli dan rela antri. Berdasarkan wawancara dengan manajer Blenger terdapat penurunan penjualan pada 3 bulan terakhir di tahun 2007. Angka penjualan turun hingga 50% pada bulan Oktober dan sekitar 30% pada bulan November dan Desember 2007. Studi perilaku konsumen menarik untuk dikaji tentang bagaimana proses keputusan pembelian konsumen dan sejauhmana konsumen merasa puas dengan produk burger yang ditawarkan pihak Blenger, sehingga perusahaan dapat mengambil kebijakan yang dirasa perlu agar Burger Blenger dapat tetap bertahan di dunia burger lokal pada khususnya dan dunia perburgeran pada umumnya.
Dari uraian di atas maka masalah yang akan di kaji adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Karakteristik Konsumen Burger Blenger?
2. Bagaimana Proses Keputusan Pembelian Konsumen Burger Blenger?
3. Bagaimana Kepuasan Konsumen terhadap Burger Blenger?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis Karakteristik Konsumen Burger Blenger
2. Menganalisis Proses Keputusan Pembelian Konsumen Burger Blenger
3. Menganalisis Kepuasan Konsumen terhadap Burger Blenger

METODE PENELITIAN

Data & Sebaran Data  
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pemilik dan pihak manajemen serta dari kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Pariwisata Jakarta Selatan, Badan Pusat Statistik, Literatur dari berbagai tempat, Internet, Laporan dan penelitian terdahulu.

4.3 Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Non Probability Judgment Sampling (Nazir, 1998) dimana peneliti terlebih dahulu memutuskan kriteria-kriteria responden, yaitu:
a) Konsumen yang sedang berkunjung ke Burger Blenger
b) Pernah melakukan pembelian minimal 1 kali
c) Hanya 1 orang dalam 1 keluarga


Jika muda-mudi bersama teman-teman mereka maka siapa saja yang bersedia mengisi kuesioner.
Untuk menentukan jumlah responden dari populasi yang diteliti digunakan metode Slovin (Umar, 2003) dengan rumus:
n = N
1 + Ne2
keterangan:
n = jumlah responden
N = jumlah populasi
e = kesalahan pengambilan sampel yang ditetapkan sebesar 10 persen
Berdasarkan wawancara dengan pihak Blenger jumlah pengunjung Burger Blenger setiap bulannya kurang lebih sebanyak 5000 orang, maka jumlah responden yang akan diambil sebagai berikut:
n = 5000 = 5000 = 98,0392157 ≈ 100
1+5000(0,1)2 51

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen Blenger adalah analisis deskriptif. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis sejauh mana konsumen Blenger puas terhadap tingkat kepentingan pelanggan dan tingkat pelaksanaan manajemen Blenger digunakan metode IPA (Importance Performance Analysis) dan Indeks Kepuasan Pelanggan.  

Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen seperti jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, pendidikan terakhir/yang sedang ditempuh, pendapatan dan tempat tinggal. Analisis ini juga digunakan untuk mengidentifikasi proses keputusan pembelian konsumen terhadap produk Blenger Burger mulai dari tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian hingga evaluasi pasca pembelian. Analisis ini dipilih karena mampu mendeskripsikan dan menggambarkan karakteristik konsumen serta proses keputusan pembelian yang tengah berlangsung ketika penelitian dilakukan. Jawaban-jawaban yang dominan dalam kuesioner akan menunjukkan karakteristik konsumen serta perilaku keputusan pembelian.
Hasil

Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja suatu perusahaan penting untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif. Jika kinerja perusahaan sesuai dengan kebutuhan serta harapan konsumen maka dapat dikatakan konsumen merasa puas. Puas atau tidaknya konsumen terhadap kinerja perusahaan dapat diukur menggunakan skala penilaian tertentu terhadap dimensi-dimensi yang melekat pada perusahaan tersebut. Karakteristik dan preferensi konsumen yang berbeda-beda membuat konsumen bisa saja merasa puas pada satu dimensi akan tetapi belum tentu puas terhadap dimensi yang lain. Oleh karena itu penilaian tingkat kepentingan dan kinerja didasarkan pada 5 dimensi yang banyak digunakan untuk menilai kualitas produk serta jasa pelayanan suatu perusahaan. Dimensi yang di nilai yaitu tangible (berwujud), reliability (keandalan), responsiveness (kesigapan), assurance (keyakinan/jaminan), dan emphaty (empati). Hasil penilaian konsumen berdasarkan kelima dimensi tersebut menunjukkan bagaimana kinerja dari Burger Blenger.
Hasil penilaian konsumen terhadap kinerja Burger Blenger diolah menggunakan metode IPA dimana dengan menggunakan metode ini dapat diketahui variabel mana saja yang memuaskan dan tidak memuaskan konsumen serta variabel-variabel apa yang dianggap penting dan tidak penting bagi konsumen. Variabel dari faktor kepentingan ditunjukkan dengan tanda Y, sedangkan faktor kepuasan ditunjukkan dengan tanda X. Kesemua variabel yang dianalisis akan terbagi dalam empat kuadran yang mencerminkan kepentingan dan kinerja masing-masing variable tersebut.

Kesimpulan
1. Konsumen Burger Blenger sebagian besar adalah usia produktif yaitu 15-55 tahun, dengan kelurga yang masuk kategori menengah (dilihat dari jumlah anggota keluarga termasuk orang tua dan yang tinggal satu rumah), berpendidikan, berasal dari sebagian kota-kota besar yang ada di Indonesia, berprofesi sebagai karyawan swasta dan dengan tingkat pendapatan rata-rata per bulan yang cukup tinggi (kelas menengah).
2. Berdasarkan hasil analisis proses keputusan pembelian tahap pengenalan kebutuhan adalah bahwa konsumen Burger Blenger sudah terbiasa mengkonsumsi fastfood seperti burger dan hotdog, manfaat yang paling dirasakan konsumen dari mengkonsumsi burger/hotdog Blenger adalah sebagai makanan selingan, rasa yang khas merupakan alasan utama konsumen mengkonsumsi burger/hotdog Blenger, merek burger lokal yang sering dibeli konsumen adalah Blenger. Pada tahap pencarian informasi sebagian besar konsumen mengetahui tentang keberadaan Burger Blenger dari teman. Proses evaluasi alternatif konsumen Burger Blenger memang menyukai fastfood, atribut yang paling dipertimbangkan ketika membeli adalah rasa, pembelian tergantung situasi, ketika datang ke Burger Blenger konsumen lebih banyak menjalankan 2 peran yang beragam, porsi rata-rata burger/hotdog yang dibeli adalah satu, pihak yang paling mempengaruhi untuk membeli Burger Blenger adalah teman, waktu kunjungan kombinasi antara hari sekolah, hari kerja, akhir pekan dan
hari libur nasional. Evaluasi pasca pembelian menunjukkan bahwa harga yang ditawarkan dengan rasa produk Burger Blenger sudah sesuai bagi konsumen, hampir semua responden berniat untuk datang kembali walau akan tetap membeli burger lokal lain.
3. Kepuasan konsumen berdasarkan hasil perhitungan tingkat kepentingan dan kinerja menunjukkan bahwa atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen sudah memiliki kinerja yang baik yaitu rasa, harga, kecepatan penyajian makanan dan minuman, jaminan keamanan pangan dan keramahan serta kesopanan pramusaji. Berdasarkan perhitungan CSI konsumen Burger Blenger secara keseluruhan merasa puas.

Rekomendasi

1. Dari 4 atribut yang masuk dalam kuadran A perusahaan sebaiknya lebih memprioritaskan atribut kecepatan pramusaji membersihkan kotoran di meja dan kemudahan pemesanan makanan dan minuman dibandingkan kebersihan tempat dan keterampilan pramusaji menjawab pertanyaan konsumen. Hal ini bisa dilakukan dengan lebih memperjelas pembagian kerja setiap pramusaji tiap harinya dan menata kembali tempat pemesanan agar tidak mengganggu mobilitas konsumen.
2. Perusahaan sebaiknya mempertahankan kinerja variabel-variabel pada kuadran B dan meningkatkan kinerja variabel-variabel pada kuadran A agar nilai indeks kepuasan konsumen mencapai range sangat puas dan penjualan kembali stabil.
3. Perusahaan sebaiknya menambahkan logo sertifikasi halal pada kemasan untuk lebih meyakinkan konsumen bahwa produk dari Burger Blenger memang aman untuk dikonsumsi (tidak mengandung bahan-bahan makanan yang berbahaya untuk kesehatan).

Refrensi 

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/1707

Tidak ada komentar:

Posting Komentar